Selasa, 22 Januari 2013

Kasih itu Sederhana


Mungkin bagi kalian itu hanya sebutir batu yang tak memiliki arti, tapi tidak menurut saya (Jelloe29). Batu itu sungguh sangat berarti untuk saya, walaupun kalo dilihat dari bentuknya batu itu sama seperti batu-batu yang sering kalian jumpai di sekitar kalian, kecil, kotor, tak berharga, ato mungkin aneh. Sebenernya batu itu berasal dari sebuah daerah yang katanya daerah yang penuh dengan surga keindahan. Batu itu dibawa oleh seseorang yang sepertinya terpaksa meninggalkan tanah kelahirannya untuk pergi merantau ke kota yang katanya kota Pelajar untuk membeli ilmu disana, dengan berbagai tuntutan untuk menjadi seorang perawat yang mungin itu bukan cita-cita utamanya.

Emmmmhhhhh. . . ngiris  rasanya harus pergi jauh dari orang tua, saudara, teman, ato mungkin kena, untuk membeli ilmu dan menjadi seorang perawat  yang mungkin itu bukan yang dia butuhkan saat ini, tapi karena bukti cintanya kepada Orang tua tercinta dia rela pergi untuk terus menatap maju tanpa boleh melihat kesamping atopun kebelakang.

Tak jarang bola mata ini melihat tetesan air mata mengalir membasahi pipinya, air mata itu turun deras bagai sungai tanpa bebatuan. Tak jarang bibir manis itu mengucapkan keluhan sendu nan perih yang mengetarkan gendang telinga ini. Keluhan-keluhan ingin berhenti dan mengakhiri langkah untuk terus maju.

Sakit hati ini setiap kali menlihat tetesan air mata itu dan perih telinga ini setiap kali mendengar keluhan itu. Aku memang bukan siapa-siapanya, tetapi aku ingin kelak dapat melihat kesuksesan di hidupnya. Aku rela bersama dengan batu yang mungkin menurut orang lain tak berharga itu, rela menjadi batu buangan untuk menjadi sebuah pondasi didalam hidupnya yang membuatnya kuat menjalani tantangan hidup ini, dan dengan batu ini aku ingin Dia merasa bahwa Dia tak pernah sendiri . . .


22 Januari 2013
21:46
Jelloe29

Tidak ada komentar:

Posting Komentar